ROKAN HILIR, Perjuanganrakyat.com – Penurunan angka stunting di Rokan Hilir cukup menggembirakan dua tahun belakangan ini. Terutama di Kepenghuluan Rantau Bais yang merupakan salah satu desa binaan Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak. Berkat kolaborasi program desa dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHE Siak di bidang kesehatan, kini Desa Rantau Bais sudah bebas stunting.
Salah satu wujud program kolaborasi tersebut, di penghujung tahun 2023 ini PHE Siak membangun sebuah bangunan posyandu lengkap dengan sarana prasarana kesehatan yang mumpuni di Dusun Pemburu Dalam, Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir,Riau. Peresmian pembangunan Posyandu Gesit ini diselenggarakan pada Rabu, 13 Desember 2023, dengan antusias dan haru dari para kader posyandu dan ibu-ibu dusun Pemburu Dalam. Maklum, pembangunan ini telah dinanti-nanti, sebab selama ini mereka melakukan kegiatan posyandu menumpang di sebuah warung dengan sarana dan prasarana seadanya.
Peresmian dihadiri oleh Communication Relations (ComRel) & CID Officer Zona 1, Renita Yulia Kuswindriati, beserta tim. Sementara itu hadir, Kepala Seksi Kesejahteraan, Desa Rantau Bais, Muhamad Rowie dan Kaur Perencanaan, Desa Rantau Bais, Muhammad Rahman, beserta jajaran. Kepala Puskesmas Sedinginan, Kecamatan Tanah Putih, Wenny Indriati, turut hadir bersama dengan timnya.
Kaur Perencanaan, Desa Rantau Bais, Muhammad Rahman, mengungkapkan warga sepakat memberi nama Posyandu Gesit. Nama tersebut diambil dari program Gerakan PHE Siak Anti Stunting (Gesit) yang selama ini digalakkan perusahaan hingga desa ini bebas stunting. “Bantuan PHE Siak di bidang kesehatan dan bidang infrastruktur benar-benar kami rasakan manfaatnya. Sudah berjalan empat tahun dan alhamdullilah selalu nampak hasilnya bagi masyarakat,” ungkap Rahman. Dia menuturkan saat ini enam posyandu di Desa Rantau Bais telah memiliki bangunan dan alat kesehatan standar Kemenkes. Posyandu Gesit yang dibangun di Pemburu Dalam juga menjadi solusi agar masyarakat nyaman ke posyandu dan tak perlu jauh-jauh bila ada kegiatan.
Kepala Puskesmas Sedinginan, Wenny Indriati, mengucapkan terima kasih kepada PHE Siak. “Posyandu ini menjadi penantian para kader posyandu dan Bidan Desa untuk melayani di Dusun Pemburu Dalam. Terima kasih PHE Siak semoga bisa memotivasi para kader. Kami juga berharap agar ibu-ibu kader semakin aktif dalam penyelenggaraan Posyandu, tidak perlu menunggu dari pihak Puskesmas. Ke depannya kami juga berharap di 2024, program TJSL Perusahaan seperti ini juga dapat direplikasi di desa-desa sekitar,” kata Wenny.
Dalam sambutannya, ComRel & CID Zona 1, Renita Yulia, mengajak kilas balik sejenak mengenai pembangunan Posyandu Gesit ini. “Ini adalah buah dari diskusi kita bersama dengan SKK Migas di bulan Agustus lalu. Bersama ibu-ibu posyandu di sini, saat kami sedang monitoring dan evaluasi program,” kata Ninit mengawali. PHE Siak memahami pentingnya kehadiran Posyandu di Dusun Pemburu Dalam karena kesadaran ibu-ibu untuk memantau tumbuh kembang anak tinggi, dibuktikan dengan banyaknya ibu yang datang ke posyandu.
Kesadaran ibu akan pentingnya ke posyandu ini sangat bagus, namun sayang sarana dan prasarana belum memadai. “Cukup miris dengan curhat para kader bahwa kegiatan posyandu harus menumpang di warung, bubar jika tiba-tiba hujan. Jadi kami prioritaskan untuk pembangunan di sini beserta isinya, mulai dari tempat tidur pasien hingga antropometri. Ini merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial PHE Siak. Terima kasih kepada pihak desa yang telah mengkoordinasi dan mengawasi pembangunan hingga selesai. Kolaborasi dengan desa selama ini terbangun harmonis,” ungkap Ninit.
Setelah beberapa sambutan acara di lanjutkan dengan pemotongan pita sebagai simbolis peresmian bangunan. Kader posyandu dan ibu-ibu warga Dusun Pemburu Dalam melakukan kegiatannya yang pertama di bangunan Posyandu Gesit gembira.
COMMENTS